Dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat sebesar 20% untuk pembiayaan pendidikan ternyata belum begitu merata dirasakan oleh perangkat pelaksana pendidikan itu sendiri. Program-program kesejahteraan untuk guru PNS ataupun non PNS belum begitu maksimal.
Terlebih-lebih bagi guru yang honor atau Non PNS. Betapa tidak jauh sebelum dana insentif guru dicairkan pihak sekolah melalui kepala sekolah telah mempersiapkan database sesuai dengan form dari DIKNAS yang merupakan muaranya dana bantuan tersebut.
Betapa tidak dana bantuan yang seharusnya menjadi tambahan penghasilan bagi guru non PNS malahan berubah menjadi sebuah kekecewaan yang teramat.
Dari pantauan kru Sajiku News di salah satu sekolah Negeri di Medan SDN 066656 yang terletak di jalan Koserna salah satu staff guru honornya harus mengurut dadanya sembari menahan rasa kecewa yang teramat sangat. Dari konfirmasi yang disampaikan oleh kepala sekolah sendiri menyatakan bahwa untuk guru honor Bahasa Inggris tidak diturunkan insentifnya lebih dikarenakan dari Dinas memang tidak memunculkan nama yang bersangkutan dan persisnya saat dikonfirmasikan di Dinas Pendidikan kota Medan karena jam mengajar yang kurang mumpuni diberikan bantuan kendati masa tugasnya hampir mencapai 5 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran ditunggu dari yang hanya singgah atau membaca