Jelas diingatan bagaimana Presiden RI melakukan pembatas berskala besar untuk pergerakan warga masyarakatnya disegenap wilayah pemerintah Republik Indonesia, sektor usaha, parawisata, hiburan, sarana publik seperti mall, rumah ibadah terkena imbasnya untuk sementara waktu harus ditutup dan menghentikan mobilisasi masyarakatnya untuk tetap di rumah saja. Hal tersebut merupakan flashback bagi kita dan sudah sepatutnya kita bersyukur bahwa ternyata sang Pencipta Allah SWT masih memberikan kesempatan bagi Bangsa Indonesia untuk bangkit dan berbenah. Syukur Alhamdulillah pada awal 2022 hingga saat ini waktu pandemic berangsur-angsur membaik kendati kita harus melakukan rangkaian aktivitas dalam konsep New Normal.
Menyongsong hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei 2022, akan datang sudah sepatutnya strategi baru dan pengalaman baru yang didapat melalui pembelajaran semasa belajar dan beraktivitas dimasa pandemic, ada catatan khusus dan merupakan tonggak awal untuk kembali berbenah. Manuver yang digagas oleh KEMRISTEKDIKBUD dengan atmosfir Merdeka Belajar, sepertinya tuah tersendiri untuk memaknai seberapa merdeka nya kita memberikan akses untuk siapapun khususnya para peserta didik untuk tetap belajar dan mengembangkan diri, mengeksplorasi minat dan bakat yang dimiliki oleh anak didik, maka sudah barang tentu konsep Merdeka Belajar sejalan dengan apa yang terjadi pada saat ini. Dinamika dunia pendidikan yang majemuk dengan segala problematika yang dihadapi melahirkan program-program inovatif guna menyongsong kemajuan jaman.
Sejatinya beban pendidikan saat ini perlu aksi nyata yang didukung oleh segenap pihak, dan jangan ada lagi dosa-dosa besar maupun kecil dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional, semaksimal mungkin ruang-ruang kosong dalam perspektif negatif pendidikan tanah air di isi dengan paradigma yang maju serta baik, layaknya momentum Idul Fitri 1443 Hijriah, maka Pendidikan di Indonesia haruslah kembali kepada fitrahnya sebagaimana komitmen Guru Besar Pendidikan tanah air yakni Kihajar Dewantara dengan semboyan TUT WURI HANDAYANI . Memberikan hikhmah yang jenius dalam peradaban bangsa Indonesia pada segmen Pendidikan tanah air yang tak lekang oleh jaman, prinsip Kerja Cerdas, Kerja Taat Azas dan Kerja Ikhlas, transparan dan akuntabel sejatinya harus benar-benar terwujud dalam pelaksanaan pendidikan disegala jenjang. sosok muda dan pekerja serta pemikir yang digawangi oleh mas Menteri Nadiem Makarim, yang telah menggebrak dan membangunkan pendidikan ditanah air memang layak diapresiasi. Hal ini bukanlah isapan jempol semata melainkan fakta yang berbicara, sebagai praktissi dan pengamat Pendidikan Tanah Air saya bersaksi dan mengalami sendiri bagaimana repotnya harus belajar online, sejumlah problematika harus dihadapi oleh guru untuk cepat beradaptasi akan perkembangan jaman, masa pandemi covid 19 lah yang merupakan latar belakang semuanya. Mempersiapkan geerasi milenial untuk menuju kegerbang kesuksesannya bukanlah hal mudah sebagaimana masa sebelumnya,
Orangtua kelimpungan karena anak-anaknya terlalu asyik dengan gadgetnya sehingga ada yang menjurus kepada addiktif gadget, dimensi tatanan sosial berganti sedemikian cepat layaknya badai Tsunami yang menghantap sendi-sendi sosial, dalam kurun waktu berjam-jam masyarakat kendati berhadapan namun bisa tidak berkomunikasi asyik dengan gawainya masing-masing. bahkan untuk meninabobokkan sang bayipun harus dibantu dengan memakai aplikasi dari smartphone, anak-anak menangis tidak lagi meminnta jajan atau mainan, melainkan merengengek untuk diberikan handphone dan mengakkses tontonan yang mereka inginkan.Dan yang paling fatalnya lagi saat kembali berinteraksi di dalam kelas sesekali masih terlihat guru larut dalam memainkan gawainya. Komunikasi yang sejatiinya diputuskan melalui rapat musyawarah tergantikan dengan hanya menshare di grup whatsapp dan banyak lagi lainnya. Hal tersebut adalah segelintir masalah yang harus diddapati solusinya segera, sebab jika dibiarkan tanpa solusi dikhawatirkan akan menjadi gelindingan bola salju yang cepat atau lambat bakal menghantam apa saja yang ada disekitarnya. Melalui momentum Hardiknas nan Fitri maka diharapkan Pendidikan kedepan akan semakin membaik, konsep MERDEKA BELAJAR kiranya dapat diwujudkan bukan hanya sebatas wacana ganti menteri maka berganti kebijakan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran ditunggu dari yang hanya singgah atau membaca